Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta tentang Cacar Monyet, Awalnya dari Afrika Tengah

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Penyakit monkeypox. Sumber: Wikipedia
Penyakit monkeypox. Sumber: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura tengah dihebohkan dengan kasus cacar monyet atau monkeypox, pekan lalu. Seorang pria asal Nigeria yang tiba di negara itu pada 28 April lalu, terbukti terinfeksi virus cacar air pada 8 Mei 2019. Kasus ini membuat negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, meningkatkan kewaspadaan.

BacaPasien Penderita Monkeypox di Singapura Dalam Kondisi Stabil

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini ditularkan dari hewan ke manusia. Gejalanya hampir sama dengan cacar yang dialami manusia, tapi lebih ringan. Di Indonesia, virus ini belum banyak diketahui. Berikut fakta tentang virus ini.

1. Berawal di Afrika

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, atau infeksi yang ditularkan dari hewan vertebrata atau manusia atau sebaliknya. Virus langka ini awalnya ditemui di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat, dekat hutan hujan tropis.

Virus ini menginfeksi manusia pertama kali pada 1970 di Republik Demokratik Kongo (sekarang Zaire) pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Sejak itu, kasus ini terdengar di beberapa daerah pedesaan di Lembah Kongo dan Afrika Barat. Tapi antara 1996-1997 sempat terjadi wabah di negara ini.  

Pada 2003, cacar monyet terjadi di Amerika Serikat. Ini dilaporkan sebagai kasus pertama di luar Afrika. Kabarnya, sebagian besar pasien sebelumnya kontak dengan anjing yang tertular virus ini dari tikus asal Afrika. Tahun lalu, kasus yang sama terjadi di Inggris. 

2. Mirip cacar manusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Virus cacar monyet mirip dengan cacar manusia, wabah yang telah diberantas pada 1980. Meski lebih ringan, dampak virus ini bisa fatal.

3. Ditularkan dari binatang liar

Virus cacar monyet ditularkan ke manusia dari beberapa jenis binatang liar seperti tikus dan primata. Tapi penyebarannya hampir tidak terjadi dari manusia ke manusia alias sekunder terbatas, tapi bukan tidak mungkin. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Baca: Kasus terbaru penyakit cacar monyet ditemukan di Inggris

4. Tidak ada vaksin spesifik 

Tidak ada perawatan spesifik atau vaksin khusus yang tersedia untuk virus ini. Tapi, menurut WHO, vaksin cacar biasa cukup efektif mengurangi risiko terinfeksi cacar monyet.

CHANNEL NEWS ASIA | WHO | BBC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

13 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

8 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

14 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.